Peran orangtua dalam mengajarkan kebiasaan sehat pada anak begitu berpengaruh untuk membangun sistem kekebalan tubuh sejak dini agar tak rentan sakit. Apalagi jika si kecil termasuk anak yang aktif dan senang melakukan banyak aktivitas.
Dalam menjaga kekebalan tubuh, Mama dapat melakukan perlindungan dari dalam dan luar tubuh untuk memastikan ia terhindar dari ancaman kuman. Sebagai orangtua, tentu Mama gak mau membatasi kebahagiaan anak saat mengeksplorasi lingkungan karena khawatir si kecil gampang sakit, kan? Untuk itu, terapkan beberapa kebiasaan sehat berikut, agar sistem kekebalan anak dapat terbangun sejak dini, moms!
1. Trik agar Si Kecil Senang Makan Sayuran dan Buah-buahan
Sayur dan buah-buahan adalah sumber vitamin yang bermanfaat bagi kekebalan tubuh. Mama dapat membuat beragam olahan dari sayur dan buah-buahan, supaya si kecil gak bosan memakannya setiap hari. Untuk mengakali anak yang tak menyukai sayur-sayuran, Mama bisa membuat hidangan kesukaannya, misalnya: chicken nugget yang yang disisipi sayuran, krim sup dengan bahan dasar tomat dan labu, hingga salad buah yang menarik. Cara ini juga dapat membiasakan lidahnya dengan citarasa sayuran dan buah-buahan dengan makanan yang menarik.
2. Menyajikan Hidangan Nikmat Kaya Probiotik
Probiotik merupakan mikroorganisme yang bisa membantu mencegah dan menanggulangi penyakit. Bakteri baik yang dapat membantu memerangi bakteri jahat di dalam tubuh, salah satu manfaatnya adalah menjaga kesehatan usus dalam proses metabolisme dan meningkatkan daya tahan tubuh. Asupan yang mengandung probiotik bisa didapat dari makanan, minuman, ataupun suplemen. Makanan alami yang mengandung probiotik di antaranya seperti yoghurt, kefir, tempe, hingga kimchi.
3. Membangun Kebiasaan Minum Air Putih yang Menyenangkan
Meskipun sering dianggap remeh, tapi hal ini bisa jadi tantangan bagi si kecil hanya ingin minum minuman ringan saja. Jadikan aktivitas ini jadi lebih menyenangkan, misalnya dengan membelikannya gelas dengan bentuk lucu, ataupun gelas dengan takaran yang membuat kegiatan minum air putih.
4. Rawat agar Kulit Sehat sebagai Benteng Perlindungan Tubuh Terkuat
Menjaga kekebalan tubuh dapat dimulai dari bagian terluar, yaitu kulit. Yap! Sebagai organ tubuh terbesar, tahukah Mama bahwa kulit memegang peranan penting dalam menangkal kuman? Unsur-unsur sistem imun bawaan yang bersifat adaptif pada kulit memungkinkannya melawan infeksi secara aktif, terutama jika anak aktif bermain di luar ruangan.
Maka dari itu, pastikan agar anak selalu mandi dua kali sehari dan selalu mencuci tangan dengan sabun terutama setelah beraktivitas seharian. Rutinitas tersebut dapat menjadikan kulit senantiasa sehat, serta meningkatkan imunitas kulit sebagai benteng pertahanan paling luar tubuh. So, monitor selalu aktivitas anak dan mengingatkannya untuk menjaga kebersihan selalu, ya moms!
5. Cara Kreatif Membuat Anak Beraktivitas di Luar Ruangan
Seringkali si kecil terlarut dengan gawai, dan hanya berdiam diri di dalam ruangan. Padahal, mendapatkan kecukupan sinar maahari itu penting sebagai sumber utama asupan vitamin D, lho moms. Mama dapat mengajak si kecil beraktivitas di luar ruangan dengan berbagai kegiatan, misalnya berjalan menuju halte bus terdekat saat mengantar anak pergi ke sekolah. Atau, ajak dia untuk ikut berbelanja kebutuhan dengan berjalan kaki ke pasar di akhir pekan. Selain bisa membuatnya menjadi aktif, momen ini juga bisa menjadi quality time yang berkualitas, moms!
6. Aktif Bergerak sambil Belajar dan Bermain
Pada dasarnya anak memerlukan tempat untuk menyalurkan energinya. Tentunya kegiatan olahraga ini bisa dikemas dalam bentuk permainan, supaya mereka tetap bisa menikmatinya. Bahkan, aktivitas ini bisa sekaligus menjadi sarana belajar, lho moms. Sebagai contoh, coba ajarkan anak untuk memperkaya kosakata bahasa asing dengan cara mencocokan kata dan gambar dari satu tempat ke tempat lain. Bisa juga Mama menghadiahinya dengan camilan kesukaannya, namun ia harus mencari petunjuk yang disebarkan di penjuru rumah misalnya. Dengan begitu, si kecil dapat dengan aktif menggerakan tubuhnya tanpa merasa bahwa ia dipaksa untuk berolahraga.
7. Mengawasi Kecukupan Waktu Istirahat
Kebutuhan jumlah jam tidur anak kecil berbeda dengan orang dewasa. Sebuah studi dalam Journal of Pediatric Psychology menemukan bahwa ada korelasi positif antara jumlah jam tidur anak dan perkembangan kognitif mereka secara keseluruhan. Saat memasuki usia pra-sekolah, kebutuhan tidur mereka adalah 11-13 jam dalam sehari. Sedangkan saat memasuki usia sekolah, jumlah jam tidur anak idealnya adalah 10-11 jam. Selain belajar, jangan lupa untuk turut mengawasi waktu istirahat si kecil.
[interaction id=”5c8210a00e019f34c26b64ab”]
Kebiasaan-kebiasaan yang ditanamkan orangtua sejak kecil sangat berpengaruh dengan kekebalan tubuh anak saat ia sudah semakin tumbuh dewasa. Selain itu, menanamkan kebiasaan hidup sehat juga membuat Mama dapat membiarkan si kecil mengeksplorasi lingkungan tanpa perlu khawatir. Untuk itu, selain menjaga daya tahan tubuhnya dari dalam, jangan lupa untuk memulai dengan perlindungan dari bagian terluar tubuh, yaitu kulit moms. Imunitas kulit dapat melindungi kulit saat menghadapi infeksi dan kuman. Yuk, bentengi daya tahan tubuh anak dari luar dan dalam sejak ia dini, agar selalu kuat hingga dewasa nanti!
Leave a Comment