Sudah berapa lamaran kerja yang kamu buat? Apakah lamaran yang kamu buat masih sebatas untuk perusahaan impian? Atau, sudah melamar banyak perusahaan yang menurutmu berpeluang? Setelah memasukkan aplikasi lamaran kerja, pernah gak sih merasa kalau aplikasi lamaran kerja yang dikirim tidak kunjung ditanggapi?
Kondisi seperti ini nih yang terkadang membuat semangat jadi menurun. Belum lagi perasaan was-was karena belum kunjung mendapat pekerjaan selama berbulan-bulan lamanya. Kalau sudah begini, coba cek kembali lamaran kerja yang telah kamu kirim. Mungkin secara nggak sadar melakukan hal-hal berikut ini:
1. Tidak Mengikuti Panduan Pengiriman Lamaran Kerja dari Perusahaan yang Dilamar
Setiap perusahaan tentu memiliki caranya tersendiri dalam mempublikasikan lowongan pekerjaan. Baik melalui website perusahaan, campus hiring, job fair, media sosial, dan portal khusus lowongan kerja. Tak jarang bagian HRD perusahaan menerima aplikasi lamaran kerja via email atau pos.
Untuk memudahkan, biasanya bagian HRD punya ketentuan tertentu perihal teknis pengiriman aplikasi lamaran, misalnya: menuliskan nama, posisi yang dilamar, dan nomor yang dapat dihubungi pada subjek email. Bisa juga ketentuan teknis lainnya seperti maksimal ukuran lampiran yang diunggah dan jenis lampiran yang dibutuhkan.
Namun, perlu diketahui banyak juga nih pelamar yang mengabaikan hal-hal seperti ini dan menganggapnya remeh temeh. Jika asal mengirim, jangankan panggilan kerja, dibaca saja sangat kecil peluangnya. Bagian HRD tentu menerima ratusan bahkan ribuan email pelamar dengan posisi yang berbeda-beda.
Solusi
Teliti kembali kelengkapan berkas yang diperlukan sebelum mengirim lamaran. Begitu pula dengan lampiran pendukung seperti fotokopi ijazah, transkrip nilai, CV, fotokopi KTP dan SIM, serta portofolio tambahan. Namun, hindari mengirimkan dokumen pribadi yang tidak diperlukan seperti kartu keluarga dan akta kelahiran. Jadi, saatnya memikat bagian HRD sejak pertama kali, ya.
2. Curriculum Vitae Kurang Terbaca
Bagian curriculum vitae menjadi bagian penting untuk mengenalkan potensi dirimu. Pada umumnya, pelamar menulis CV hanya seputar data pribadi saja. Seperti nama, kelahiran, dan pendidikan. CV yang kurang dapat menceritakan potensi diri akan menjadi CV yang terlewatkan saja.
Solusi
Tuliskan pengalaman dan kegiatanmu secara ringkas namun dapat menceritakan secara keseluruhan. Hindari menuliskan hal-hal yang kurang penting. Coba pilih kembali dan cukup cantumkan pengalaman-pengalaman yang relevan dengan posisi yang kamu lamar saja. Jika memiliki prestasi atau memiliki pengalaman khusus bisa juga ditambahkan.
3. Alamat Email Kurang Profesional
Alamat email seperti supercutegirl31@yahoo.com tentu akan dipandang tidak profesional oleh bagian HRD. Sebagian besar tentu akan menganggap bahwa email dengan nama-nama seperti ini hanyalah spam belaka. Belum juga dibuka, bagian HRD belum-belum sudah dibikin gemas, nih.
Solusi
Pisahkan email untuk keperluan formal dan pekerjaan dengan email untuk sosial media. Tentu nggak mau kan, kalau hanya gara-gara email saja, bagian HRD menjadi malas untuk membaca aplikasi lamaran kerja hanya karena penulisan email yang berlebihan.
4. Email Kosong Tanpa Pengantar
Sudah subject email tanpa keterangan, badan email tidak terisi, dan berisi lampiran saja. Tentu pihak HRD akan kesulitan untuk mengklasifikasi maksud dari email yang dikirimkan. Apalagi jika lampiran yang dikirimkan kurang lengkap. Sayang banget, kan, kalau aplikasi lamaran kerja kamu belum dapat diproses lebih lanjut hanya karena kamu melewatkan bagian yang satu ini.
Solusi
Kita dapat mengisi pada bagian badan email ucapan pengantar dan maksud dari email yang kita kirimkan. Jangan sampai lupa untuk menyertakan cover letter pada setiap surat yang kamu kirimkan. Ibaratnya sebelum mengunjungi rumah orang, kita harus mengetuk pintu dan mengucapkan permisi terlebih dahulu, bukan? Memulai lamar kerja dengan meninggalkan kesan yang baik tentu akan menjadikan attitude-mu baik di mata HRD.
5. Tidak Menceritakan Fokus dan Tujuan Utama
Kamu mungkin punya banyak bakat, mulai dari: menyanyi, memasak, fotografi, dan menggambar. Namun, jangan sampai kamu terlalu fokus dengan hal-hal yang kurang relevan dengan pekerjaan. Pihak HRD akan kesulitan untuk memetakan apa yang akan menjadi tujuan dan targetmu saat berkarir.
Solusi
Pahami dengan baik posisi yang akan dilamar. Hobi yang dilakukan mungkin dapat menunjang pekerjaanmu. Misalnya hobi fotografi dapat menunjang pekerjaan sebagai graphic designer. Jangan lupa, ceritakan kelebihanmu yang dapat menunjang pekerjaanmu yang akan kamu lamar nanti. Misalnya saja, ceritakan bahwa kamu merupakan seseorang yang mudah beradaptasi dan memiliki kemampuan komunikasi persuasif saat melamar posisi marketing excecutive lewat pengalaman organisasi yang pernah kamu ikuti. Ingat, selalu sertakan latar belakang dari setiap kemampuan yang kamu lampirkan pada surat lamaran kerja.
6. Cantumkan Apa yang Akan Kamu Lakukan Jika Diterima Di Perusahaan Ini. Bakalan Jadi Nilai Tambah
Biasanya, kita akan terpaku dengan contoh-contoh surat lamaran dan CV yang ada di internet. Namun, jangan dijadikan sebagai patokan yang baku, ya. Sebagian besar surat lamaran dan CV mungkin menyediakan ruang yang cukup untuk menceritakan dirimu. Tapi, kamu juga bisa menunjukkan kesungguhanmu untuk bergabung dengan perusahaan yang kamu lamar.
Solusi
Kamu bisa menunjukkan garis besar kontribusi yang akan kamu lakukan, contohnya: kamu pernah berpartisipasi dalam pengelolaan survey dengan data yang banyak. Posisi yang akan kamu lamar adalah bagian administrasi. Ceritakan saja kontribusi yang akan kamu lakukan dikaitkan dengan prestasi masa lalumu.
Misalnya, “Saya pernah menjuarai kompetisi statistika dan komputer. Ditunjang dengan kemampuan mengoperasikan program Excel tingkat mahir, saya dapat mengolah data dengan cepat dan akurat. Tentunya dimasa depan, saya dapat memberikan kontribusi bagi perusahaan sehingga bagian administrasi dapat membantu kinerja perusahaan untuk semakin produktif dengan kualitas data yang teorganisir.
7. Surat Lamaran yang Menarik
Tulis surat lamaran dengan singkat dan padat, namun tetap menarik sehingga memancing rasa penasaran dari pihak HRD. Jika dari surat lamarannya saja sudah bikin penasaran, HRD akan langsung membuka CV dan portofoliomu, deh. Surat lamaran yang terlalu panjang, lebih dari satu lembar, justru berpeluang tidak akan terbaca.
Solusi
Buat surat lamaran dengan kalimatmu sendiri, namun tetap formal dan sopan. Teliti kembali bagian-bagian surat lamaranmu. Jangan sampai karena kurang teliti, nama perusahaan yang ditulis dengan yang dilamar berbeda, ya. Agar lebih kreatif, kamu dapat mengaplikasikan rangkuman singkat seperti poin 6.
8. Perluas Jaringanmu
Mencari pekerjaan memang lebih mudah di era terbukanya akses informasi seperti ini. Namun, mencari-cari lowongan diinternet dan hanya asal mengirimkannya tentu akan membutuhkan usaha yang lebih ekstra dibandingkan jika kamu pernah berinteraksi langsung dengan perusahaan yang akan kamu lamar.
Solusi:
Perluas jaringan koneksi dan pertemananmu. Jika memiliki komunikasi yang baik dengan teman atau relasi, saat ada kesempatan untuk bekerja tak jarang kamu akan ditawari terlebih dahulu. Kamu juga bisa mencari tempat magang kerja di perusahaan-perusahaan. Kamu bisa latihan merasakan bagaimana realitanya dunia kerja. Jika ada lowongan pekerjaan karyawan, aksesmu bisa lebih mudah masuk karena pernah magang disana.
Sudah memperbaiki lamaran kerja kamu? Yuk, kembali semangat. Jika kamu berupaya keras dan pantang menyerah, percayalah rejeki yang digariskan akan semakin dekat dengan genggaman. Siap untuk sukses??
Leave a Comment