Hobi Membeli Barang yang Tidak Diperlukan? Jangan-jangan Kamu “Mengidap” Gejala Ini

Pernahkah kamu terlalu bersemangat berbelanja namun menyesal setelah sampai di rumah? Niat ingin membeli barang-barang secukupnya, namun saat di kasir tanpa sadar membayar banyak barang yang tiba-tiba ada di troli belanja? Kenapa sih, saat berbelanja kita menjadi beli barang yang kurang diperlukan? Yuk, simak ulasannya di bawah ini;

1. Tak Hanya Kita Saja, Pengalaman Seperti Ini Pernah Dialami Sejak Dulu

via freepik.com

Hal seperti ini ternyata pernah menjadi perhatian bagi Denis Diderot (1713-1784), seorang filsuf berkebangsaan Perancis. Saat itu, Diderot mendapatkan uang yang berlimpah dari Permaisuri Rusia karena membeli perpustakaan miliknya.

Diderot yang sebelumnya mengalami kesulitan keuangan, kini memiliki gaya hidup yang berbeda dari sebelumnya. Setelah memiliki jubah merah yang indah, Diderot melihat hunian yang ia tinggali saat ini dan merasakan adanya ketidaksesuaian. Diderot memutuskan untuk mengganti perabotannya yang baru. Karpet yang diganti dengan yang lebih indah, cermin, patung, hingga meja dapur.

2. Efek Diderot

via freepik.com

Pembelian terus menerus dengan antusias dan reaktif ini kemudian dikenal dengan efek Diderot. Saat memutuskan membeli atau membeli barang baru, akan diikuti hasrat untuk memiliki barang-barang yang lainnya.

Kalau Diderot bawaannya kepengen mengganti karpet, kursi, cermin, dan perabot lainnya, kita juga sering nih beli barang yang belum terlalu dibutuhkan. Misalnya, nih kepengen beli bedak, eh pulang-pulang bawa BB cream dan mascara. Akhirnya, kita terus merasa impulsif dan belum merasa puas. 

3. Mencari Produk-Produk yang Matching

via freepik.com

Efek Diderot ini juga berdampak pada kehidupan sehari-hari. Misalnya nih, kita membeli gaun cantik, pasti deh langsung cari aksesori rambut ataupun jilbab yang cocok, beserta lipstik, sepatu, dan pernak-perniknya. Yang awalnya kita membutuhkan satu barang, jadi beranggapan bahwa printilannya gak kalah penting. Saat membeli barang, kita memiliki kecenderungan untuk menambah barang, bukan mengurangi barang.

4. Mengurangi Efek Diderot, Begini Cara Mengatasinya

via freepik.com

Nah, untuk mengerem dan mengontrol hawa nafsu belanja, kita dapat melakukan cara sederhana. Yang pertama harus dilakukan adalah menguasai sumber ‘penggoda’. Misalnya, nih kalau kamu tergoda untuk membeli camilan yang terlalu banyak, hindari untuk melewati rak snack.

Kedua, bawa uang yang cukup. Tulis barang-barang yang akan kamu beli sebelum pergi belanja. Jika membawa uang berlebih, kamu akan merasa aman dan beranggapan bahwa uangmu masih banyak. Membawa uang seperlunya akan membantumu membatasi berbelanja. Ketiga, untuk barang-barang tertentu, pilih yang paketan. Misalnya saja saat membeli peralatan elektronik. Jadi, gak usah bingung lagi untuk beli kabel, dan segala macam aksesorisnya.

Beli barang, kebutuhan atau keinginan? Saat memiliki regulasi diri dan kontrol yang baik, kita menjadi bijaksana dalam mengelola dan merencanakan sesuatu, loh. Cobain cara ini, yuk. 

No Comments Yet

Comments are closed