Jakarta, 26 November 2018 – Girls, tanpa kerasa sebentar lagi kita akan menghadapi tahun 2019, ya? Tahun yang katanya disebut juga sebagai tahun politik karena akan menjadi momen penyelenggaraan Pemilu Presiden (pilpres) ini, memang jadi ajang yang penting banget buat masa depan bangsa kita, nih. Soalnya selain kita harus memilih kandidat pemimpin yang terbaik, prosesnya sendiri juga menyimpan banyak pelajaran tentang makna demokrasi.
Nah, sebagai generasi milenal yang sudah memiliki hak pilih, tentunya kita juga harus berperan aktif dalam menyukseskan ajang yang satu ini, dong. Mulai dari mencari tahu visi misi para kandidat, sampai meng-cross check setiap berita yang masuk terkait pilpres. Hal ini penting banget, girls, soalnya di jaman teknologi yang serba cepat kayak sekarang, banyak berita hoax yang bisa dengan gampang menyebar dan bikin pendukung kubu-kubu politik saling bawa perasaan (baper) bahkan sampai berseteru. Duh, miris banget, ya?
Alihkan bapermu jadi konten yang positif dan bikin bangga, gak harus melulu soal politik, kok
Hal ini juga disampaikan jurnalis ternama Najwa Shihab, lho. Di atas panggung Playstage, Narasi Playfest 2018 kemarin, Najwa mengangkat soal baper yang tidak asing di kalangan generasi milenial dan generasi z, terutama jika bicara soal politik. Yup, pesatnya perkembangan media sosial (medsos) yang berisi beragam content termasuk soal politik, memang jadi pisau bermata dua, nih. Padahal konten itu kan, gak melulu soal politik.
Buktinya di Narasi TV, meski lekat sama image politik, ternyata di dalamnya ada beragam konten yang variatif, lho. Dengan semangat 3 C (Content, Collaboration, Community), Narasi TV berkolaborasi dengan para avengers seperti Tompi & Glenn, Mario dan Eda (Duo Budjang), Fenty Effendy (Buka Buku) dan Stephanie Josephine (Teppy O Meter) untuk mengisi konten-konten di dalamnya. Dan pada event Narasi Playfest 2018 kemarin, mereka semua berkumpul di Playstage Narasi untuk merayakan kolaborasi ini.
Kolaborasi positif yang menyimpan beragam konten menarik
Ada banyak hal yang positif di bahas di sini. Salah satunya adalah ketika Fenty menjelaskan bahwa sifat tidak sabaran dan mudah baper yang ada pada anak muda, sesungguhnya adalah hal yang wajar. “Tapi dalam buku yang pernah saya ulas, ada pohon namanya Mojuk, berasal dari Tiongkok. Pohon ini butuh waktu lima tahun untuk tumbuh. Setelah lima tahun, baru bisa menjulang tinggi. Nah anak-anak muda ini harus belajar dari pohon mojuk untuk menghargai proses. Seperti air yang setelah mendidih 100 derajat, pada satu titik akan berubah jadi energi yang sangat powerful,” ujar Fenty Effendy.
“Asalkan baper-nya bisa menghasilkan karya dan dinikmati banyak orang, contohnya yang dilakukan Tompi & Glenn,” timpal Mario yang disetujui Eda. Avengers Duo Budjang ini hadir bersama Fenty.
Dalam kesempatan ini Narasi TV juga mengajak kolaborasi avangers baru seperti Sarah Sechan, dan Garing Girang. Tak hanya itu event ini juga menjadi ajang diperkenalkannya beberapa program baru yang akan segera ditayangkan tahun depan bertema teknologi, musik, dan budaya.
“Garing-Girang merupakan konten baru di Narasi. Adu kegirangan. Siapa yang paling garing, dia yang menang. Dan tantangannya, tidak boleh ketawa,” jelas Najwa.
Bicara humor dan kegaringan, ada dua tamu kejutan yang ternyata bisa melakukan hal ini di atas panggung, yakni Menteri Tenaga Kerja Hanif Dakhiri dan Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah. Keduanya beradu humor garing ala Garing Girang.
“Sebutkan musisi yang paling banyak temannya,” ujar Hanif.
Jawabannya: Glenn Friendly.
“Hewan apa yang tidak pernah kenapa-napa?” giliran Fahri mengajukan pertanyaan.
Jawabannya: bebek-bebek saja.
Keduanya terus saling melempar humor garing secara bergantian yang sukses membuat pengunjung tertawa. Kehadiran dua tamu kejutan ini menjadi bukti bahwa siapa saja bisa membuat konten. Oh ya, gak cuma soal konten, Narasi TV juga memiliki komunitas Mata Kita yang tersebar di seluruh Indonesia, nih. Anggotanya terbentuk secara organik dan kerap mengadakan acara secara mandiri. Maka, saat Narasi TV hadir langsung menyapa mereka lebih dekat, antusiasme mereka selalu tinggi untuk memeriahkan acara. “Kami sudah berkeliling ke Banyuwangi, Semarang, Makassar, hingga Sorong. Ini justru pertama kalinya Narasi menggelar event di Jakarta, untuk merayakan kolaborasi kita,” tutup Najwa.
Wah, ternyata baper gak selalu berkaitan sama hal-hal yang berbau sendu dan negatif, ya? Dengan keseriusan dan kreativitas, kita juga bisa menyulap baper menjadi sesuatu yang positif. Kira-kira mau kamu bikin apa nih, baper yang ada di hatimu?
Leave a Comment