Tumbuh besar dalam sebuah keluarga, terkadang tidak seindah apa yang kita lihat di televisi. Terlebih tak semua keluarga terbiasa berkomunikasi secara terbuka satu sama lain. So, ketika ada yang dirasa gak sesuai dengan pikiran kita, ada kalanya kita hanya bisa memendam dalam hati dan ujung-ujungnya merasa kecewa pada diri sendiri. Apa kamu pernah mengalaminya, girls?
Padahal seharusnya keluarga adalah tempat pertama yang menjadi tujuan kita saat mencari sebuah solusi. Tapi bagaimana kalau kita sendiri ngerasa gak betah ada di rumah? Apa kita akan membiarkan diri kita merasa kesepian terus menerus? Jangan sampai, deh. Soalnya jika hal ini dibiarkan, bukan gak mungkin rasa sepi dan kecewa itu merembet ke gejala mental illness seperti stres atau cemas berlebihan, lho. Untuk itu, yuk, cari tahu bagaimana cara mengatasinya berikut ini.
1. Terima dengan lapang hati apapun yang kamu rasakan
Berhenti menyalahkan diri sendiri atas apa yang kamu alami. Kamu bisa saja bersikap seolah gak peduli dengan apa yang terjadi di rumah, tapi tidak dengan dirimu sendiri. Accept your feelings, itu adalah langkah pertama untuk merasa lebih baik dengan keadaanmu. Gak perlu berpura-pura baik-baik saja, disaat pada kenyataannya kamu merasa kesepian karena gak bertemu dengan orangtua mu sesering yang kamu mau. Dengan begitu, kamu bisa berbahagia dengan dirimu dalam kondisi seburuk apapun.
2. Luangkan waktu untuk dirimu sendiri
Salah satu faktor utama penyebab rentannya mental illnes muncul dalam sebuah keluarga, adalah adanya perasaan terabaikan oleh orangtua atau anggota keluarga lainnya. Mama papa yang sibuk bekerja, persaudaraan yang tidak erat, sampai pola komunikasi yang kurang baik, pada akhirnya membuat kita susah percaya pada orang lain. At the end, kita menjadi pribadi yang pesimis bahkan cenderung apatis. Cobalah meluangkan waktu untuk melakukan hal-hal yang membuatmu senang. Gak melulu liburan, pergi ke tempat ngopi sejenak untuk merenung dan meresapi apa yang terjadi juga bisa membuatmu merasa lebih baik.
[su_box title=”Editor’s Pick:”]
- Punya Potensi yang Besar, HIJUP Targetkan Indonesia jadi Pusat Fashion Muslim Dunia
- Jadikan Masa Kehamilan Lebih Terasa Nyaman dengan 8 Tips yang Harus Mama Tahu Ini
- Berasal Dari Sayuran dan Buah-Buahan, 9 Nama Bayi Ini Jadi Terdengar Manis dan Unik di Telinga
- Acara Baby Shower Tetap Meriah Meski Budget Terbatas dengan 7 Tips Ampuh Ini
- 6 Alasan yang Bikin Aku Makin Cinta sama Wanna One setelah Sukses Nonton Konser Pertama Mereka di Indonesia
[/su_box]
3. Mencari support dari orang-orang sekeliling bisa membantu meringankan beban hatimu
Berbagi cerita dengan orang yang kamu percaya, gak hanya bakal bikin hatimu merasa sedikit lebih lega, tapi juga bisa memberikan perspektif baru dalam melihat permasalahan kamu di rumah. Bisa jadi setelah itu, kamu malah menemukan cara untuk merasa nyaman berada di tengah-tengah keluarga lagi. Kita memang gak bisa memilih lahir di keluarga yang mana. Tapi kita selalu bisa memilih akan menjadi sosok apa selama hidup di bumi ini. Jika kita terlahir dalam kondisi keluarga yang tidak harmonis, bukan berarti itu adalah alasan yang benar untuk menyerah, girls.
Hal inilah yang ingin disampaikan dalam pementasan Teater Pandora yang membawakan drama bertajuk Rumah Rahasia Perempuan. Berlangsung selama 3 hari pada 1-3 November 2018 di Graha Bhakti Budaya, Taman Ismail Marzuki, Jakarta. Pentas ini bercerita tentang sebuah keluarga yang mengalami disfungsi karena ketiadaan seorang ayah (the absence of father). Ada Martha, sang ibu berusia 58 tahun dengan problem kejiwaan dan kecanduan obatnya; Diana, Lisa, dan Mia, anak-anak Martha dengan problem keluarga, asmara, dan karir mereka masing-masing; serta Arlen, remaja berusia 16 tahun yang mewakili generasi Millenial dengan problem pencarian jati diri dan pemberontakannya.
Di tengah kesendiriannya, Martha harus kembali bertemu dengan anak-anaknya yang telah lama pergi meninggalkan rumah. Namun pertemuan ini justru menguak berbagai rahasia dan masalah yang selama ini disembunyikan. Mereka pun dihadapkan pada dua pilihan: bertahan dengan ibu mereka yang kacau; atau pergi meninggalkan rumah.
Setelah sukses dengan Jelaga (adaptasi dari The Crucible karya Arthur Miller) sebagai kritik terhadap politik persekusi di Indonesia pada Januari lalu, Pandora kini ingin mengangkat isu keluarga dan mental health problem. Hal ini didasarkan pada concern yang mendalam tentang banyaknya orang —terutama anak muda—yang memiliki masalah dalam keluarga yang pada gilirannya dapat menyebabkan masalah kesehatan mental seperti depresi, rasa cemas berlebihan (anxiety), ataupun perasaan selalu sendiri (loneliness). Berbagai permasalahan ini, jika tidak ditangani dengan baik, dapat berujung pada perilaku menyimpang seperti kecanduan obat, alcoholism, hingga perilaku suicidal (bunuh diri).
Pada akhirnya, melalui Rumah Rahasia Perempuan, Pandora ingin menyampaikan sebuah cerita keluarga yang dekat dengan kehidupan kita. Ia mengajak kita untuk melihat kembali makna keluarga dalam kehidupan kita. Segala pilihan sikap kita terhadap keluarga memang kembali kepada diri kita masing-masing. Namun satu hal yang boleh jadi pasti: keluarga kita mungkin tidak sempurna, tapi dia mungkin satu-satunya yang kita punya. Selain itu, pentas ini adalah statement bahwa kesehatan mental adalah sesuatu yang penting yang kadang diabaikan oleh masyarakat.
Gimana, girls? Menarik banget buat ditonton, kan? Yuk, buruan pesan tiketnya di sini sebelum kehabisan!
