Bekerja bisa jadi sebuah aktivitas yang menyenangkan, namun bisa juga menjenuhkan. Bagaimana gak, girls? Dengan bekerja kita bisa meningkatkan skill, berkarya dan tak lupa mendapatkan gaji. Tapi jangan lupa, dalam bekerja pastinya juga akan ada kejenuhan. Bukan hanya pada rutinitas yang itu-itu saja, tapi juga pada lingkungan kerja dan berbagai hal di luar pekerjaan. Gak heran kalau kita selalu menanti hari libur tiba untuk beristirahat dari segala urusan kantor.
Sayangnya, gak semudah itu keinginan kita untuk rehat sejenak dari kegaduhan kerja bisa terlaksana. Ada saja gangguan-gangguan kecil dari rekan kerja di kantor yang kerap bertanya-tanya soal pekerjaan. Ujung-ujungnya niat menyegarkan pikiran pun jadi terganggu. Sebaiknya mulai sekarang kita mulai hargai waktu rehat dari kantor yang diambil rekan sejawat kita, yuk. Soalnya gak semua bisa dengan senang hati menghabiskan waktu liburnya dengan tetap mengerjakan hal-hal berbau pekerjaan. Selain itu, ada alasan-alasan lainnya juga, nih.
Gak semua orang memilih untuk menjadi workaholic
Sebagaimana dilansir oleh Forbes, negara yang paling banyak memiliki penduduk yang hobi bekerja dalam riset tahun 2015 adalah Turki. Tapi di Indonesia juga ada kok, beberapa orang yang rela menghabiskan hampir seluruh waktunya untuk bekerja. Mereka bahkan merasa gak masalah jika pekerjaan mereka membuat waktu berkumpul bareng keluarga dan teman jadi semakin sedikit. Memang, gak sedikit yang akhirnya menjadi orang yang sukses dan terkenal karena ketagihan kerjanya itu.
Namun, gak semua orang memilih untuk menjadi seseorang yang gila kerja. Kita pun harus menghargai pilihan itu. Bukan berarti juga, orang yang gak ingin menjadi workaholic adalah orang yang malas atau gak ingin bekerja keras. Mereka cuma memiliki gaya dan cara bekerja sendiri untuk karirnya. Sebab itu ada baiknya kita terlebih dulu memahami karakter orang dalam bekerja, agar kita bisa membayangkan respon apa yang mereka berikan jika kita ganggu soal pekerjaan di waktu cuti mereka.
[su_box title=”Editor’s Pick:”]
- Jangan Anggap Remeh Pekerjaan ‘Kecil’ Saat Magang, Karena Dari Situ Kamu Bisa Mendapat 6 Pelajaran Hidup Ini
- Yuk, Beri Pengertian pada Pasanganmu Kalau Penghasilan Istri yang Lebih Besar Bukan Masalah dengan 4 Cara Bijak Ini
- Jenuh dengan Pekerjaan dan Kantormu? Jangan Buru-Buru Resign, Pikirkan Dulu 5 Hal Ini Sebelum Menyesal!
- Kerja sambil Jalan-jalan, 7 Jenis Profesi Ini Cocok Buat Kamu yang Pengen Traveling Keliling Dunia
- Selain Pengalaman Seru, Ada 6 Manfaat Positif yang Bisa Kamu Dapatkan Saat Menjadi Relawan! Bahagia Salah Satunya!
[/su_box]
Mereka ingin menerapkan bekerja cerdas dalam setiap pekerjaan
Ada bedanya lho girls, menjadi pekerja keras dan pekerja cerdas. Salah satu keuntungan menjadi pekerja yang cerdas adalah kamu tetap bisa menikmati hari libur dan akhir pekanmu tanpa harus diganggu oleh pekerjaan. Sebab, kamu sudah menggunakan waktu bekerjamu secara efektif untuk mengerjakan tugas dan laporan yang harus diselesaikan pada jam kerja. Jika menjadi pekerja keras kamu harus mengeluarkan tenaga yang lebih banyak, dengan cara bekerja cerdas kamu harus menggunakan waktu dan otakmu menjadi lebih padu untuk menyelesaikan pekerjaan tepat waktu. Meskipun, menjadi pekerja cerdas bukan berarti gak akan diganggu juga, lho.
Akhir pekan adalah saatnya me time dan recharge energy
Gak semua orang terlahir dengan kepribadian ekstrover yang bisa gak kehabisan tenaga ketika bertemu dengan banyak orang dalam sepekan. Tapi, ada juga yang terlahir sebagai introver yang harus memiliki waktu untuk diri sendiri demi memperbarui energi yang sudah terbuang banyak, ketika berinteraksi dengan rekan kerja maupun para kolega yang ditemui di tempat kerja selama 5 hari berturut-turut.
Kita pun harus menghargai karakter mereka, girls. mereka membutuhkan waktu yang bisa dihabiskannya dengan melakukan hal-hal yang ingin mereka lakukan dan mereka korbankan ketika bekerja. Orang-orang introver biasanya harus meredupkan sifat pendiam mereka dan berakting menjadi orang yang supel dan senang menyapa orang lain duluan jika berurusan dengan pekerjaan. Semua itu dilakukan agar bisa menyelesaikan pekerjaannya tepat waktu. Sebab, bagi sebagian orang introver, idealisme itu penting, tapi tanggung jawab di tempat kerja juga gak kalah pentingnya. Nah, kalau kamu termasuk orang yang berkepribadian introver, kamu bisa meminta agar akhir pekanmu gak diganggu, asalkan kamu telah menyelesaikan tugas dalam 5 hari kerja dan gak berhutang pekerjaan sedikitpun.
Mereka sadar bahwa kita perlu membiasakan hidup sehat dan anti stres
Banyak kasus di Jepang yang masyarakatnya meninggal akibat bekerja terlalu sering seperti yang diberitakan BBC. Bekerja lebih dari 8 jam perhari seperti yang tertulis dalam kontrak, membuat para pekerja rentan stres dan sakit, sehingga mengharuskannya untuk mengonsumsi obat-obatan di sela-sela pekerjaannya yang gak manusiawi. Padahal, jika para pekerja ini mudah terkena penyakit dan stres akibat jam kerja yang terlalu banyak, bisa dipastikan bahwa kinerjanya akan menjadi kurang berkualitas ketimbang pekerja lain yang bekerja dalam keadaan sehat baik secara fisik maupun psikis. Tentunya, perusahaan gak mau ikut rugi dong, kalau stafnya harus sakit-sakitan, lalu produktivitas kerjanya menurun, terlebih tidak lagi memberikan prestasi, hanya karena tenaga dan otaknya diperas lebih banyak di awal kerja.
Namun, betapa beruntungnya perusahaan yang memiliki aturan kerja yang jelas dan tegas, sehingga para staf tetap mempunyai kesempatan untu menyehatkan fisik dan psikisnya saat weekend. Sebab, banyak hal yang bisa dilakukan di akhir pekan untuk menyehatkan badan, seperti berolahraga maupun mengembalikan porsi tidur yang sempat berkurang ketika di hari kerja. Dengan begitu, para pekerja yang sehat ini tentunya dapat lebih banyak memberikan kontribusi kerja yang lebih baik, karena pikiran dan tenaganya sudah kembali segar.
Memanfaatkan akhir pekan untuk meningkatkan skill yang lain
Memang, betapa menyenangkannya jika kita bekerja di bidang yang kita sukai. Tapi, gak semua orang mendapat kesempatan serupa. Nah, bagi orang-orang yang yang gak memiliki keberuntungan itu, biasanya mereka akan berupaya untuk tetap mengerjakan hobinya di akhir pekan. Misalnya saja hobi traveling dan mengulas tempat-tempat baru dalam blog mereka, atau bisa juga hobi melukis dan menulis yang hanya bisa mereka tuangkan secara bebas di hari libur, juga hobi lainnya yang bisa meningkatkan kepercayaan dirinya dan kebanggaan atas dirinya sendiri yang bisa berdampak positif bagi kinerjanya di kantor ketika bekerja. Terlebih, untuk mereka yang ingin meningkatkan skill lain yang sedikitnya berhubungan dengan pekerjaan, hal itu tentunya bisa menguntungkan perusahaan juga, bukan? Nah girls, masihkah kamu mau mengganggu teman-temanmu yang gak ingin berurusan dengan pekerjaan kantor di hari libur, meskipun ada manfaat lain di dalamnya? Yuk, saatnya menghargai mereka!
Menjadi orang yang sangat giat bekerja bahkan hingga di hari akhir pekan itu mungkin memang baik dan keren, tapi memilih untuk menjadi pribadi yang sehat, anti stres, dan berkualitas juga gak kalah kerennya. Sebagai manusia, salah satu tugas kita adalah menghargai keputusan setiap orang dengan sikap yang bijak. Hal itu dilakukan agar gak melulu mementingkan ego sendiri demi kepuasan pribadi, yang bisa jadi malah merugikan orang lain.
Leave a Comment