Kebalikan Dari Narsis, Kondisi Kesehatan yang Disebut Empath ini Juga Patut Dikenali Cek 3 Ciri Utamanya, yuk

Selama ini tentu kita sudah familiar sama yang namanya narsis alias sifat membanggakan diri secara berlebihan. Nah, sekarang saatnya kita kenalan sama karakter yang berbeda 180 derajat dari narsisme, yaitu empath, nih. Kalau biasanya orang yang narsis itu gampang dideteksi karena kebiasaan mereka yang senang menyombongkan diri di depan banyak orang, gimana dengan orang yang bersifat empath ini, ya?

Empath adalah sebuah kondisi psikis dimana kemampuan seseorang dalam ikut merasakan sesuatu sangat lah besar. Hal ini membuat mereka sangat sensitif terhadap suara, bau dan kerumunan banyak orang. Otomatis orang yang mengalami ‘empath’ akan merasa gak nyaman ketika harus berinteraksi dengan orang dalam jumlah yang banyak. Itulah mengapa seorang empath kesulitan berbaur dan menonjolkan diri di hadapan orang lain. Biar lebih jelas, yuk kita baca ciri-ciri dari empath di bawah ini. Apa kamu juga termasuk dalam golongan karakter ini?

1. Gak Punya Filter Buat Menyaring Apa yang Mereka Rasakan

via pexels.com

Memiliki empati berarti mampu menempatkan diri pada kondisi orang lain. Tak hanya mampu berempati, menjadi seseorang berkepribadian empath juga memungkinkan mereka untuk bisa ikut merasakan emosi orang lain secara mendalam. Kebayang gak, kalau emosi yang dirasakan tidak hanya berasal dari satu orang? Hal ini lah yang kadang membuat mereka gak sanggup mengolah apa yang mereka rasakan dan ujung-ujungnya merasa letih dan kosong.

[su_box title=”Editor’s Pick:”]

Related Post

[/su_box]

2. Butuh Waktu Menyendiri yang Lebih Banyak

via pexels.com

Menyepi dan menyisihkan waktu khusus untuk diri sendiri adalah kebutuhan utama seorang empath. Terkadang hal ini menjadi suatu masalah ketika harus dihadapkan dengan pasangan yang gak mengerti soal ini. Misalnya, ketika pasangan senang menunjukan rasa sayangya dengan memeluk, bagi seorang empath kebiasaan ini malah membuatnya merasa terjebak dan terperangkap. Jika hal ini terjadi padamu, gak ada salahnya berkata jujur daripada pasanganmu jadi salah paham dan merasa tersinggung.

3. Membuat Batasan adalah Hal yang Sulit

via pexels.com

Memiliki kemampuan untuk berempati membuat seorang empath sering diandalkan sekelilingnya sebagai teman bercerita dan berbagi. Meskipun hal ini terbilang positif, tapi kalau terlalu sering dilakukan tanpa mempertimbangkan kenyamanan diri sendiri, bisa-bisa kamu malah jadi tertekan karena sudah gak adalagi batas antara kehidupan pribadimu dengan orang lain. Oleh karena itu, kamu perlu tahu bahwa memiliki kelebihanmu ini bukan berarti harus digunakan tanpa henti. Memberi batas yang jelas untuk dirimu sendiri bisa membuatmu bahagia.

Semua orang memiliki kekurangan dan kelebihannya masing-masing, ketika kamu merasa memiliki suatu kekurangan, gak ada salahnya memacu diri buat memperbaikinya. Begitu pula sebaliknya, kelebihan yang kamu miliki gak selalu mesti digunakan terus-terusan, apalagi sampai harus mengorbankan dirimu sendiri.

Dewi Nurfitriyana:
Related Post
Leave a Comment