Masih inget gak, sih girls, masa-masa di akhir era 2000-an saat gaya para hijabers masih cenderung serupa? Kamu yang sudah menggunakan hijab sejak lama mungkin pernah merasakan betapa terbatasnya pilihan jenis pakaian di masa tersebut. Jangankan buat gaya-gayaan, memilih busana yang pas untuk disesuaikan dengan berbagai aktivitas sehari-hari aja udah jadi tantangan tersendiri. Berbeda dengan masa sekarang, di mana pilihan gaya busana untuk pengguna hijab kian beragam. Pesatnya perkembangan industri busana muslim pastinya tidak terlepas dengan tumbuhnya ‘Generation M’, atau generasi milenial muslim yang semakin “eksis” di era modern ini. Apakah kamu salah satunya, girls? Yuk, simak bahasan lengkap tentang asal usul lahirnya generasi muslim milenial, serta pengaruhnya terhadap industri fashion di bawah ini!
1. Siapakah dan bagaimana karakteristik dari Generation M ini?
Dikutip dari The Guardian, orang-orang yang termasuk dalam kelompok Generation M adalah para muslim/muslimah yang lahir di sekitar era 90-an hingga sekarang. Dengan perkiraan jumlah populasi hingga 1,6 miliar orang pada tahun 2010, Pew Research Center memperkirakan bahwa umat muslim di seluruh dunia akan tumbuh pesat hingga mencapai angka 2,8 miliar orang pada tahun 2050 mendatang.
Menurut survey dari sumber di atas, karakter dari generasi yang satu ini juga cukup unik, nih girls. Berbeda dari kebanyakan kaum milenial yang menganut kepercayaan lain, sebagian besar generasi muslim milenial memiliki keyakinan bahwa aturan agama dan gaya hidup di zaman modern ini tetap dapat berjalan beriringan.
2. Apa pengaruhnya terhadap budaya dan kehidupan sosial?
Kalau dilihat dari data di atas, pesatnya pertumbuhan generasi muslim milenial di dunia pastinya akan banyak memengaruhi berbagai aspek kehidupan. Salah satu contohnya adalah pada sektor ekonomi di mana kini begitu banyak brand yang berlomba-lomba untuk mendapatkan sertifikasi halal, agar dapat menjangkau pangsa pasar muslim yang begitu besar. Fenomena tersebut secara otomatis akan membuat para produsen turut mempromosikan gaya hidup ala para muslim yang selalu mengedepankan aspek kehalalan.
Berbicara soal gaya hidup, tentu tidak terlepas dari yang namanya cara berpakaian. Tidak hanya sekadar memberikan pengaruh, populasi Generation M yang begitu besar kini turut menjadi trendsetter di industri fashion. Estetika dari pakaian serba tertutup yang awalnya bertujuan untuk menutup aurat tengah menarik perhatian banyak kalangan. Dilansir dari WhoWhatWear, pencarian dengan kata kunci ‘modest fashion’ telah meningkat sebanyak 500% sejak awal tahun 2018 melalui virtual pinboard, Pinterest. Apakah kamu salah satunya, girls?
3. Awal kemunculan istilah ‘modest wear’
Sadar atau tidak, tren gaya berpakaian dengan busana serba tertutup telah dimulai sejak pertengahan era 2000-an, lho. Seperti dikutip dari Indepedent, Reina Lewis, seorang profesor studi kebudayaan dari London College of Fashion, mengamati adanya perubahan tren penjualan fashion item yang mengarah pada gaya yang kini kita kenal sebagai ‘modest wear’. Keberagaman cara berpakaian kaum muslim/muslimah turut memengaruhi arti kata dari ‘modest wear’ itu sendiri. Tapi, satu yang pasti adalah istilah tersebut muncul sebagai kategori busana untuk menutup bagian tubuh tertentu, terlepas dari dari penggunaan hijab ataupun tidak.
4. Perkembangan ‘modest wear’ di industri fashion
Masih ingat waktu brand pakaian kasual asal Jepang, UNIQLO, berkolaborasi dengan blogger/designer asal Inggris, Hana Tajima, di tahun 2016 lalu? Koleksi ini banyak mengundang perhatian dari berbagai kalangan. Di musim semi/panas 2018 ini, UNIQLO kembali bekerja sama dengan Hana Tajima dengan mengeluarkan koleksi pakaian modest wear keduanya. Dua tahun sebelum kolaborasi revolusioner tersebut, fashion brand asal New York, DKNY, pernah mengeluarkan koleksi kapsul edisi Ramadan di tahun 2014 juga, lho. Bahkan, marketplace asal Inggris, ASOS, baru saja membuat campaign dan promosi khusus untuk bulan Ramadan di tahun ini. Beberapa contoh tersebut merupakan beberapa contoh kecil dari perkembangan pesat dari ‘modest wear’ di industri fashion dunia.
Fenomena di atas tentu tidak terlepas dari daya beli generasi muslim milenial yang terus meningkat setiap tahunnya. Hal ini didukung dengan adanya pergeseran budaya di mana kaum muslimah kini jadi lebih mandiri, karena banyak dari generasi perempuan muda yang berkesempatan untuk mencari penghasilan sendiri. Laporan dari Global Islamic Economy Report memprediksi bahwa pada tahun 2020 pembelian busana muslim di Inggris akan mencapai nilai total $467 miliar dolar, seperti dikutip dari WhoWhatWear. Dengan daya beli yang begitu kuat, Generation M telah membuka segmen baru, dan bahkan menjadi pasar terdepan dalam industri fashion. Bukan hanya di negara mayoritas muslim saja, tapi juga di seluruh dunia.
5. Eksistensi Generation M dalam dunia fashion kontemporer
Bukan cuma dari negara mayoritas muslim aja, ada begitu banyak influencers dari berbagai negara di dunia yang turut mengukuhkan eksistensi generasi muslim milenial di industri fashion, lho girls. Beberapa contohnya ada Halima Aden yang sekarang sukses jadi model di panggung peragaan busana internasional setelah jadi pusat perhatian saat jadi hijabers pertama yang berkompetisi di ajang Miss USA 2016. Ada juga Mariah Idrissi yang jadi model hijab pertama yang tampil di kampanye fast fashion company, H&M.
Di Indonesia sendiri, ada begitu banyak influencers di media sosial dan fashion brand yang udah jadi idola para generasi muslim milenial dengan ciri khasnya masing-masing. Bahkan, banyak juga kalangan selebriti yang mengubah image dengan semakin menunjukkan identitasnya sebagai seorang muslim. Keputusan para publik figur tersebut bukan tanpa perhitungan. Banyak di antara mereka yang mengaku sempat beranggapan kalau penampilan baru mereka nantinya akan membuat mereka tidak seeksis dulu lagi. Namun, kekhawatiran tersebut tidaklah terbukti. Malahan, gaya mereka dengan busana muslimnya yang modis banyak menginspirasi kaum muslimah dan generasi muda lainnya untuk mengikuti jejak mereka.
6. Gaya generasi muslim milenial yang beragam
Kalau ditarik ke beberapa tahun belakang, masih banyak anggapan kalau tampil stylish menggunakan hijab adalah hal yang sulit untuk dilakukan. Seiring perkembangan modest fashion, sekaligus kemajuan teknologi melalui media sosial; penampilan para pengguna hijab kian berkembang dan makin banyak ragamnya.
Kita bisa ambil contoh dari beberapa influencers/desainer di Indonesia. Mulai dari Dian Pelangi yang selalu tampil stylish dengan pakaian dengan motif nan meriah, Indah Nada Puspita yang piawai dalam memadu padankan tampilan hijab kasual, hingga Rani Hatta yang punya personal style yang edgy.
Gak sebatas inspirasi aja, pilihan jenis pakaian yang kian beragam dari berbagai fashion brand di Indonesia pun memungkinkan para hijabers untuk memilih pakaian yang pas sesuai dengan aktivitas sehari-hari. Beberapa diantaranya ada Shafira yang menawarkan hijab dan pakaian dengan gaya elegan; 3second yang menyertakan hijab styling ala streetwear yang trendi dalam campaign terbarunya; dan ada juga Noore Hijab Wear yang memiliki serangkaian koleksi pakaian olahraga untuk para pengguna hijab.
Pertumbuhan generasi muslim milenial, yang juga dikenal sebagai Generation M, telah membawa banyak pengaruh dalam berbagai aspek kehidupan, salah satunya di industri fashion. Besarnya populasi dari generasi ini telah membuka segmen baru, dan bahkan menjadi salah satu pangsa pasar untuk kategori modest fashion. Bukan cuma sebagai konsumen, ada begitu banyak tokoh-tokoh dari generasi muslim milenial yang turut memberikan pengaruh nyata terhadap perkembangan modest fashion di seluruh dunia. Apakah kamu salah satu dari kalangan Generation M, girls? Apa pendapat kamu tentang fenomena yang satu ini?
Leave a Comment