Gak Perlu Banyak Biaya, Robot Ini Bisa Mewujudkan Rumah Impianmu Dalam Waktu Sekejap

Punya rumah impian adalah idaman setiap orang. Sayangnya, membangun rumah di jaman sekarang bukan perkara yang gampang dilakukan. Butuh biaya dan tenaga yang besar agar mimpi kita punya rumah yang indah bisa terwujud. Namun, hal ini justru dipatahkan oleh ICON, salah satu perusahaan startup yang bergerak di bidang pembangunan rumah. Dibantu oleh 3D printing robot yang mampu membuat material bangunan rumah seperti atap, dinding dan lantai, ICON bisa membuat rumah hanya dalam waktu setengah hari, lho. Wah, cepat banget, ya?

Robot canggih ini gak bekerja sendirian, girls. Ia tetap dibantu oleh para pekerja lain untuk membantu pemasangan bagian-bagian rumah. Jadi tetap ada sentuhan manusia yang bakal bikin rumahnya terasa homy, deh. Penasaran seperti apa sih proses pengerjaan dan wujud rumah, yang rencananya akan dibangun tahun depan di El Savador ini?

Related Post

1. Ini lho Wujud Vulcan, Robot yang Membantu Proses Pembangunan Rumah Dalam Waktu Setengah Hari Itu!

Via Business Insider Singapore

2. Kalau Ini Proses Pemasangan Instalasi Listrik dan Pengerjaan Finishing yang Dibantu oleh Para Pekerja Lain.

Via Business Insider Singapore

3. Bentuk Rumah Ini Diselesaikan Hanya Dalam Waktu Setengah Hari dan Mengeluarkan Biaya Sekitar 100 Juta Saja Untuk Bahan-Bahan Bangunan Rumahnya!

Via Business Insider

4. Rumah Ini Tetap Memiliki Teras, lho. Lihat Saja Kalau Gak Percaya!

Via Business Insider Singapore

5. Gak Lupa Ada Ruang Untuk Menerima Tamu, Nih.

Via Business Insider Singapore

6. Meski Tak Begitu Luas, Tetap Ada Ruang Kecil yang Berguna untuk Mengerjakan Tugas Kantor di Rumah lho, girls.

Via Business Insider Singapore

7. Kamar Tidur yang Nyaman dan Meneduhkan Ini Bisa Bikin Kita Cepat terlelap, deh!

Via Business Insider Singapore

8. Gak Lengkap Rasanya Kalau Rumah Gak Ada Toilet, nih. Setuju?

Via Business Insider Singapore

Gak hanya di El Savador, rumah mungil yang gak makan biaya dan waktu ini sepertinya juga cocok ya, diterapkan di Indonesia. Apalagi di wilayah yang padat pemukiman. Kalau menurut kamu gimana nih, girls?

Tami Wulandari: Experienced writer and an introvert.
Leave a Comment