Keputusan penyanyi asal New Zealand, Lorde, yang membatalkan konsernya di Tel Aviv, Israel pada tanggal 5 Juni 2018 mendatang menuai beragam respon, baik itu respon positif maupun negatif. Meski ada public figure, dan politisi pro Israel yang memberikan kritik tajam atas keputusannya, Lorde tetap mantap membatalkan konser di Israel nih, girls.
Melalui akun sosial medianya, Lorde mengungkapkan bahwa setelah berdiskusi dengan berbagai pihak, keputusan yang tepat saat ini adalah membatalkan konsernya. Ia pun turut mengungkapkan permintaan maafnya karena tak bisa menepati janji pada para fans di Israel. Kurang lebih inilah penjelasan lebih lanjut dari Lorde,
“Aku sudah membaca banyak pesan, dan mencari tahu banyak opini sebelum memutuskan menjadwalkan koser di Tel Aviv, tapi keputusan yang menurutku paling tepat adalah dengan membatalkan konser ini.”
Ada spekulasi yang menyebutkan bahwa alasan dari keputusan Lorde ini adalah dikarenakan tekanan gerakan boikot Israel, yaitu BDS (Boikot,divestasi, dan sanksi). Dikutip dari The Washington Post, gerakan yang muncul di tahun 2005 ini merupakan sebuah gerakan sebagai suatu protes terhadap Israel dengan tidak mengunjungi wilayah negara ini, ataupun membeli produk-produk yang berkaitan dengan Israel. Hal ini diharapkan akan menghentikan pendudukan Israel di wilayah Tepi Barat, dan Jalur Gaza.
Namun bukan tanpa kontroversi, banyak pelaku di industri hiburan yang memiliki pendapat berbeda mengenai hal yang satu ini. Meski begitu, Lorde bukanlah musisi/penyanyi pertama yang membatalkan konsernya di Israel, entah karena pandangan politik, maupun tindakan represif yang dilakukan Israel. Nah, bagaimana kalau menurut pendapatmu pribadi, girls?
Leave a Comment