Meskipun menghemat deterjen dan waktu, mencuci pakaian sekaligus tanpa dipisah secara tak langsung memiliki dampak negatif bagi kesehatan. Seringkali, kamu langsung mencuci pakaian biasa dan pakaian dalam secara bersamaan. Padahal, pakaian dalam menyimpan jutaan bakteri E.Colli yang bisa membahayakan tubuh. Lalu, kenapa, sih, kita harus repot-repot memisahkan pakaian dalam dengan pakaian yang lainnya? Berikut alasannya:
1. Disadari, atau Tidak, Ternyata Pakaian Dalam Terpapar Tinja setiap Harinya
Dikutip dari Times of India, celana dalam pada umumnya terpapar rata-rata satu gram tinja, atau sepersepuluh bagiannya setiap hari. Nggak kebayang, kan, betapa kotornya pakaian dalam jika tidak dicuci dengan terpisah?
2. Atur Suhu Ideal Saat Mencuci
Saat mencuci, kamu menggunakan air hangat atau, air dingin? Jika menggunakan mesin cuci, idealnya suhu air yang digunakan sekitar 15 derajat celcius, girls. Sementara bakteri pada pakaian dalam baru bisa mati pada suhu minimum 40 derajat Celcius.
3. Pisahkan Pakaian Bayi dan Anak-Anak dengan Pakaian Orang Dewasa
Anak-anak memiliki daya tahan tubuh yang lebih lemah dibandingkan dengan orang dewasa. Jadi mulai sekarang, pisahkan mencuci pakaian bayi, anak-anak dengan orang dewasa. ya. Apalagi jika terdapat anggota keluarga yang sakit.
4. Hati-Hati Saat Menggunakan Deterjen Cair
Untuk urusan pakaian dalam, deterjen cair ternyata belum cukup terbukti ampuh untuk membunuh bakteri yang bersarang di dalamnya. Hal ini disebabkan deterjen cair tidak mengandung zat pemutih. Gunakan saja bubuk deterjen saat merendam, dan mencuci pakaian dalam, supaya lebih terjamin kebersihannya.
5. Jangan Mencuci Pakaian, Lap Dapur, Korden, dan Lap Bekas secara Bersamaan
Meskipun sama-sama bertekstur lebih lembut dari pakaian lainnya, jangan mencuci pakaian dalam dengan lap dapur, atau kain untuk keperluan rumah tangga lainnya secara bersamaan, ya. Bakteri yang terdapat di pakaian dalam bisa tercampur dan terserap pada lap dapur; apalagi jika pakaian tidak dicuci dengan bersih.
Leave a Comment