Kehamilan merupakan satu momen paling ditunggu bagi pasangan yang baru menikah, atau bagi mereka yang sudah lama menanti hadirnya bayi lucu yang mewarnai hari-hari keluarga kecil mereka. Karena kehadiran buah hati akan menjadikan suasana rumah menjadi lebih hangat dan ramai. Tak jarang, tanda-tanda sekecil apa pun pasti dikaitkan dengan tanda awal kehamilan, seperti mual, pusing, lemas, atau perubahan bentuk tubuh. Nah, supaya kamu gak bingung lagi mana yang benar tentang tanda awal kehamilan ini, yuk simak ulasan berikut:
1. Perubahan bentuk payudara
Tanda awalnya adalah bentuk payudara yang membesar dan terasa sakit. Juga puting susu yang semakin gelap dan menonjol karena persiapan untuk menyusui. Bagi sebagian wanita, nyeri payudara ini sama halnya seperti gejala PMS.
2. Frekuensi buang air kecil semakin sering
Kalau kamu merasa jadi lebih sering bangun tengah malam untuk buang air kecil, itu bisa jadi tanda awal bahwa sel telur yang telah dibuahi mulai melakukan implantasi didinding rahim. Hal ini disebabkan hormon hCG atau hormon kehamilan menjadi pemicu seringnya buang air kecil.
3. Yang sering terjadi adalah rasa mual yang tidak tertahankan
Morning sickness bisa saja menjadi kegiatan rutin selama trimester pertama – dua minggu sampai dua bulan setelah pembuahan. Sekitar 50% wanita akan mengalami mual dan muntah di awal kehamilannya. Tapi gak perlu khawatir, gejala ini akan mereda dengan sendirinya pada trimester kedua, kok.
4. Rasa mudah letih dan lelah
Pada saat pembuahan, tingkat progesteron mulai meningkat dengan cepat dan akan terus berlanjut selama trimester pertama. Progesteron adalah nutrisi hormonal kehamilan, mencegah kontraksi rahim dan menghambat respons imun dini. Nah, proses tumbuhnya progesteron pada awal kehamilan ini yang menjadi penyebab kamu mudah letih dan lelah.
5. Gampang terjangkit virus influenza
Proses tumbuhnya progesteron membuat sistem kekebalan tubuh menurun, akibatnya virus dan bakteri menggunakan kesempatan ini menyerang tubuhmu dan akhirnya kamu jadi gampang terjangkit penyakit.
6. Siap-siap sakit gigi dan gusi
Dengan sistem kekebalan tubuh yang menurun, bakteri mulut juga bisa mulai berkembang. Ditambah lagi, tubuhmu secara alami meningkatkan volume darah dan tingkat cairan untuk memberi makan bayi, kemungkinan kamu akan mengalami gusi berdarah, mata bengkak, dan wajah yang lesu.
Baca Juga : 10 Manfaat Terbaik Buah Naga untuk Ibu Hamil Yang Wajib Tahu!
7. Lendir leher rahim meningkat dan mengental saat ovulasi untuk membantu sperma membuahi sel telur
Dalam siklus normal, lendir leher rahim akan mengering dalam 24 jam ovulasi. Tapi jika pembuahan telah terjadi, maka lendir leher rahim ini akan terus diproduksi selama beberapa hari setelah tanggal pembuahan. Lendir ini akan benar-benar meningkat demi menjaga kebersihan vagina dan mengurangi kemungkinan bakteri jahat mendekati calon bayimu. Perbedaannya memang tidak terlalu kentara, tapi bagi wanita yang mengetahui siklus dan tubuh mereka dengan baik, ini adalah tanda awal kehamilan yang paling bisa dirasakan.
8. Perut terasa kram dan kembung
Gejala ini mirip dengan PMS, tapi jangan sedih dulu, girls. Pembuahan sel telur di dinding rahim juga bisa menciptakan gejala pramenstruasi tersebut, karena sebagian besar wanita mengalami sakit punggung ringan, perut terasa kram, dan kembung diawal kehamilannya.
9. Muncul bercak darah
Sejalan dengan sel telur yang dibuahi kemudian masuk terus ke lapisan uterus yang tebal, kemungkinkan kamu akan mengalami pendarahan ringan dalam beberapa hari. Sekitar 25-30% wanita hamil mengalami hal ini diawal kehamilannya. Bercak darah ini biasanya hanya sedikit dan akan berwarna kecoklatan atau merah muda muda.
10. Sensinya tinggi dan malas makan
Dengan tingkat sensitivitas yang melonjak tajam diawal kehamilan, dan rasa malas makan ini dipicu oleh morning sickness; mual dan keinginan untuk muntah. Hormon fluktuasi ini terjadi hanya saat trimester pertama, kok.
Mengetahui dengan jelas siklus menstruasi adalah bagian penting yang harus kamu tahu agar tanda awal kehamilan ini bisa dengan segera terdeteksi. Tetap berhati-hati dan rutin melakukan check up ke dokter, ya!
Leave a Comment