Sosok perempuan merupakan sosok yang cantik dan kuat. Kamu bisa melihat sosok seorang ibu, nenek, kakak perempuan, adik perempuan, bibi, dan sosok perempuan lainnya yang pastinya memberikan berdampak positif dalam hidup kamu.
Selain mereka yang dekat dalam hidupmu, ada juga sosok-sosok perempuan yang banyak memberikan inspirasi, khususnya bagi kaum perempuan. Yuk, mari kenalan dengan para perempuan hebat yang kontribusinya terasa bagi negara, dan bahkan dunia!
1. Malala Yousafzai
Di usianya yang masih 19 tahun, gadis dari Pakistan ini telah mendapatkan Nobel Peace Prize atas usaha kemanusiaannya. Malala berjuang sampai mempertaruhkan nyawanya demi pendidikan untuk perempuan di negaranya.
2. Dr. Mae Jemison
Dr. Jemison adalah insinyur, ahli fisika, dan mantan astronot di NASA. Beliau adalah perempuan African-American pertama yang menjelajahi ruang angkasa di tahun 1992. Setelah pensiun dari NASA, Dr. Jemison membangun kelompok riset tentang penerapan teknologi untuk kehidupan sehari-hari.
3. Benazir Bhutto
Benazir Bhutto adalah Perdana Menteri Pakistan ke-11 dan perempuan pertama di negaranya yang pernah menjabat di posisi tersebut. Beliau meninggal di tahun 2007 karena dibunuh, namun legasinya terus berlanjut dan telah menginspirasi banyak aktivis perempuan lainnya termasuk Malala Yousafzai. Nama Benazir Bhutto juga ada di beberapa genung di Pakistan.
4. Ellen Johnson-Sirleaf
Ellen Johnson-Sirleaf adalah presiden Liberia ke-24 semenjak tahun 2006. Beliau meraih Nobel Peace Prize bersama Leymah Gbowee dan Tawakkool Karman dari Yemen di tahun 2011 atas perjuangan tanpa kekerasan untuk perlindungan perempuan dan perjuangan untuk hak-hak perempuan.
5. Aung San Suu Kyi
Beliau pernah dipenjara di dalam rumah selama 15 hingga 21 tahun karena jabatannya dan diancam untuk dilarang kembali ke negaranya jika keluar negeri. Dia ternyata memilih untuk membela hak-hak di negaranya dan dipenjara dibandingkan tidak dapat kembali ke negaranya.
Selain itu, banyak juga penghargaan internasional yang telah didapatkannya, termasuk Nobel Peace Prize, Jawaharlal Nehru Award, Order of Australia, US Congressional Gold Medal, dan Presidential Medal of Freedom. Beliau juga merupakan warga kehormatan di banyak negara, termasuk Kanada. Masa penjaranya berakhir di tahun 2010 karena dukungan banyak negara dan keterlibatan PBB.
6. Shirin Ebadi
Shirin Ebadi adalah pengacara dari Iran, aktivis Hak Asasi Manusia, mantan hakim serta pendiri Pusat Pembela Hak Asasi Manusia di Iran. Di tahun 2003, beliau adalah orang Iran pertama yanng mendapatkan penghargaan Nobel Peace Prize. Beliau mendapatkan penghargaan tersebut atas usahanya memerjuangkan Demokrasi dan Hak Asasi Manusia, khususnya untuk hak-hak perempuan, hak-hak anak, dan hak-hak pengungsi.
7. Najwa Shihab
Pembawa acara cantik Najwa Shihab tentu sangat dikenal masyarakat Indonesia karena program talkshow-nya yaitu Mata Najwa. Alumni Hukum UI ini terkenal akan kritiknya pada politik serta pertanyaan-pertanyaan tajamnya. Najwa Shihab telah meraih banyak prestasi di bidang jurnalistik, khususnya adalah Panasonik Gobel Awards di bidang Berita dan Informasi Terfavorit pada tahun 2015.
8. Dian Sastro
Selain bakatnya di bidang akting, modeling, serta parasnya yang anggun, Diandra Paramita Sastrowardoyo atau lebih dikenal sebagai Dian Sastro merupakan aktivis yang memerangi Human Trafficking atau perdagangan manusia. Dian adalah goodwill ambassador (Duta Persahabatan) di MTV EXIT untuk meningkatkan penanganan serta kesadaran akan perdagangan manusia melalui event-event, konten video, dan keterlibatan pemuda.
9. Rigoberta Menchú Tum
Rigoberta adalah aktivis politik dari suku K’iche di Guatemala. Beliau telah mendedikasikan hidupnya untuk membela hak-hak suku asli Guatemala pada saat perang saudara di tahun 1960-1966 dan setelahnya. Beliau mendapatkan Nobel Peace Price pada tahun 1983 atas perjuangannya dan telah menjadi Duta Persahabatan UNESCO.
10. Saur Marlina “Butet” Manurung
Butet Manurung adalah pencetus pendidikan alternatif bagi suku pedalaman di Indonesia. Dia adalah pendiri Sokola Rimba dan membuat sistem sekolah yang mengajarkan membaca, menulis, dan berhitung menggunakan pendekatan antropologi dengan cara menyesuaikan pendidikan tersebut dengan kebiasaan masyarakatnya. Sistem tersebut direncanakan akan diterapkan di seluruh negara Indonesia agar dapat memajukan masyarakat yang hidup di pedalaman.
Bagaimana? Betul-betul inspiratif bukan? Yuk, jadi salah satu perempuan yang inspiratif selanjutnya seperti perempuan-perempuan di atas. Siapa yang jadi favoritmu, girls?
Leave a Comment