Namanya juga hidup, gak selalu apa yang kita harapkan bisa menjadi kenyataan. Terkadang kita sudah berharap begitu manis, tapi nyatanya malah ditolak. Ini bukan tabu, lho. Kamu masih bisa mengambil makna positif, selama tahu cara hadapi penolakan dengan bijak.
Sedih sih, pasti. Tapi jangan sampai terpuruk terlalu lama. Kamu perlu bangkit, masih ada kehidupan ynag perlu dilanjutkan. Untuk itu, yuk lebih bijak lagi dalam hadapi penolakan dengan mengingat beberapa hal ini:
1. Awalnya, Biarkan Dirimu Mengakui dalam Penolakan Tersebut
Ketika menerima informasi penolakan, mungkin perasaan bisa langsung merasa sakit. Untuk mengatasi sengatan penolakan itu, berhentilah berusaha menghindari rasa tersebut. Berhenti pura-pura bahwa kamu tidak terpengaruh apa-apa. Akui bahwa rasa sakit emosional yang tajam dan berat itu valid dan nyatanya sama dengan rasa sakit fisik lainnya.
Dengarkan suara di dalam diri yang menggambarkan ketidakadilan yang kamu rasakan. Beri waktu. Jika terus ditahan, mungkin kamu akan terus tersiksa dalam waktu yang gak sebentar karena gak bisa mengekspresikan apa yang kamu rasakan. Setidaknya, kamu akan mulai merasa lega hanya dengan tidak berpura-pura.
2. Jangan Terlalu Lama Merenung
Wajar jika membutuhkan waktu untuk berpikir dan merenungkan apa yang telah terjadi, mengapa penolakan itu bisa ada. Tapi jangan terlalu lama melakukan hal ini hingga akhirnya kamu jadi membuang waktu.
Ceritakan pada keluarga, pasangan, dan teman. Kamu punya mereka. Setelah itu, lakukan tiga atau empat aktivitas berbeda yang akan mengalihkan perhatianmu ke sesuatu yang produktif dan bisa mengeluarkan energi positif di dalam dirimu.
Seperti olahraga, mendengarkan musik atau podcast, bermain di outdoor dengan teman, ataupun ikut kegiatan volunteering. Sehingga kamu gak terbelenggu pada kesedihan yang sama.
3. Terima bahwa Kadang Fase Penolakan itu Perlu Dilewati
Keberhasilan memang kadang tak bisa didapatkan dalam satu kali percobaan. Dan itu realita yang perlu dihadapi. Bahwa untuk menuju kesuksesan, ada fase penolakan yang perlu dilewati. Gagal, coba lagi. Gagal, coba lagi, hingga kamu tahu batasanmu. Mungkin ada momennya juga kamu perlu beristirahat dan nanti baru memulai lagi. Karena hati dan pikiranmu pun perlu waktu jeda sebelum digempur dengan beragam percobaan. Hadapi ritme ini sebelum akhirnya kamu tiba pada kesuksesanmu.
4. Ubah Sudut Pandang dalam Penolakan
Karena menghadapi penolakan, kadang kita jadi kerap menyalahkan diri sendiri. Hingga cenderung melihat diri sebagai pribadi yang gagal. Padahal, gak selamanya begitu. Kita juga bisa mengubah sudut pandang dalam melihat penolakan ini. Bagaimana jika:
-
“Apakah mungkin penolakan ini adalah indikasi bahwa nantinya pekerjaan ini memang tidak cocok untuk saya?”
- “Mungkinkah penolakan ini adalah panduan yang akan membawa saya menuju tujuan yang benar-benar saya butuhkan?”
- “Mungkinkan penolakan ini akan membawa saya pada sesuatu yang lebih baik, yang bahkan saat ini belum sanggup saya bayangkan?”
- “Apakah penolakan ini momentum bagi saya untuk bisa mengembangkan diri dan terus bertumbuh untuk menjadi diri saya yang lebih baik?”
5. Bangun Ketahanan dan Kepercayaan Diri
Kamu selalu punya pilihan untuk tetap terpuruk atau bangkit menata lagi kepercayaan dirimu. Kamu gak mau pilihan yang pertama. Ketika kamu selesai dengan permasalahan penolakan ini, kamu bisa menyusun lagi rencanamu. Kamu jadi bisa mencegah penolakan itu terjadi lagi. Setidaknya, kamu bisa menghindari hal tersebut karena kamu sudah tahu bagaimana polanya. Sehingga pada gilirannya, itu akan bisa menjadi pertahanan dirimu dan kamu jadi lebih kuat.
Hadapi penolakan memang tidak mudah. Namun kita tidak mau menjadi ‘korban penolakan’ yang terus menerus mengutuk keadaan. Untuk itu, yuk bangkit!
Leave a Comment