Tawaran project bisa datang kepada siapa saja. Kepada karyawan kantoran yang punya pekerjaan sampingan, ke mahasiswa yang hobinya sudah dikenal menghasilkan karya keren, dan khususnya kepada freelancer yang pekerjaannya memang bergantung project. Namun apakah setiap project harus diterima begitu saja? Tentu saja ada pertimbangan yang perlu dipikirkan. Kamu bisa menetukan terima atau tolak dengan menjawab beberapa pertanyaan ini:
1. Apakah project ini bisa digunakan untuk menambah portfolio?
Coba lihat pekerjaan inti yang selama ini sering kamu lakukan. Jika kamu selama ini seorang copywriter, maka bagus untuk menerima tawaran project tulisan ataupun blogging. Ini tidak hanya memperluas portofolio, tetapi kamu berkesempatan mendapatkan testimonial yang relevan dan meningkatkan self-branding.
2. Apakah Project Ini Memungkinkanmu untuk Berkembang?
Setelah kamu tahu inti kemampuanmu di mana, ada saatnya kamu ingin mengembangkan diri. Dalam jangka panjang, mungkin saja kamu tak ingin cuma bisa satu spesifikasi pekerjaan saja. Misalnya jika kamu seorang makeup artist, kalau kini sering diminta untuk merias tampilan natural, mungkin ada saatnya kamu ingin bisa makeup wedding yang lebih glamour. Sehingga bukan cuma perkembangan pekerjaan, tapi juga perkembangan skill untuk dirimu sendiri.
3. Apakah Kamu Mendapatkan Timbal Balik yang Layak?
Gak bisa dipungkiri dalam mempertimbangkan sebuah project, hal yang perlu dipikirkan apakah kamu mendapatkan balasan timbal balik yang layak atau tidak. Apakah upah yang kamu dapatkan akan setimpal dengan energi dan waktu yang kamu keluarkan?
[su_box title=”Editor’s Pick:”]
- Biar Punya Ciri Khas, Bangun Personal Branding Positif di Kantor dengan 4 Cara Cerdas Ini
- Hai Freelancer, Saat Menentukan Harga Jasamu Apa Kamu Sudah Mempertimbangkan 4 Hal Ini?
- Biar Gak Mengeluh Terus, Cintai Pekerjaan yang Kamu Miliki Karena 6 Alasan Ini
- Sulit Diskusi Bareng Orangtua Soal Pilihan Karir Bisa Kamu Atasi Dengan 3 Hal Ini
- Kerjaan Numpuk Melulu? Mungkin karena Kamu Belum Menerapkan 8 Kiat Bekerja Cerdas Ini
[/su_box]
4. Apakah Saya Sedang Ada Waktu untuk Mengerjakan Project Ini?
Ketika memutuskan untuk mengambil proyek baru, kamu juga harus membandingkannya dengan beban kerja saat ini. Jika jadwalmu sudah penuh tetapi kamu memaksa untuk tetap mengambil project tersebut, ini berpotensi menghasilkan dampak negatif seperti melanggar ketentuan deadline atau kualitas pekerjaan yang menurun. Belum lagi harus menghadapi stres ketika setumpuk pekerjaan sudah menanti. Untuk itu jangan tambahkan tekanan selama itu masih bisa dicegah.
5. Apakah Firasatmu Setuju untuk Mengambil Project Tersebut?
Pernahkah feeling kamu merasa gak nyaman untuk bekerja sama dalam sebuah project? Atau tiba-tiba merasa gelisah saat komunikasi dengan client tertentu? Mungkin itu momen ketika firasatmu berbicara. Naluri orang tentu berbeda-beda, tapi hanya diri kamu sendiri yang bisa mengetahui apakah perasaanmu menunjukkan lebih baik ikut project atau tidak.
6. Apakah Ada Tanda Buruk dari Client?
Kamu perlu mencari tahu bagaimana rekam jejak calon client. Pernah kah sebelumnya ada kasus? Adakah pembicaraan negatif mengenai client tersebut? Apakah ada isu pembayaran selama ini? Ini akan berguna untuk menghindarkanmu dari client-client yang tidak koperatif, karena lebih baik bijak sejak awal daripada harus menyesaikan permasalahan di akhir.
Jangan lupa tanyakan beberapa pertanyaan di atas kepada diri sendiri sebelum memulai sebuah project agar bisa hasilkan yang paling maksimal. Sukses selalu, ya!
Leave a Comment